Tittle menjadi emak-emak kini sudah ku dapatkan, entah itu emak emak ranah domestik atau ranah publik, emak itu artinya panggilan untuk seorang ibu dalam bahasa sunda.
Emak-emak identik dengan segudang pekerjaan di rumah, menjadi emak yang kapanpun pasti inget rumah, inget anak, inget suami, menjadi emak yang kadang diluar logika, super women yang multitalented.
Dulu pernah terbersit dipikiran, setelah resign pekerja, sepi tidak ya duniaku, apa hanya berjibaku dengan pekerjaan rumah saja.
Namun pikiran itu terhempas seiring berjalannya waktu, kita sendiri yang menentukan, kita sendiri yang bisa memilih membuat boundaries baik pikiran atau pergaulan.
Menjadi emak-emak setelah mempunyai anak sekolah khususnya, akan ada pergaulan menuntut untuk berkomunikasi yang baik dan santun, untuk menjaga keharmonisan dalam bergaul, menjaga lisan dan sikap, bahkan menjaga rahasia sekalipun dan tidak ikut campur urusan orang lain.
Menjadi emak-emak tidak horor seperti yang dibayangkan, asal kita bisa menjaga diri, diri kitalah musuh terbesar kita, menjaga pikiran, agar tidak terbawa arus yang tidak baik.
Wahai para emak-emak, dirimu sangat berharga, kehadiran dan sosokmu bagai berlian dirumahmu masing-masing.
Tetap tebarkan bahagiamu.
Jangan goreskan luka baper dihatimu.
Jikalau ada hapuslah karena dirimu harus tetap berjuang agar bahtera menjadi emak-emak sampai ketika anak-anakmu kau antarkan pada gerbang kesuksesan versi setiap keluarga.
Yey alhamdulillah untuk hari ini
Halal bi halal teman seperjuangan dalam menghafal Alquran, semoga kelak al quran pulalah yang akan menolong kita yah para emak horraay. Aamiin
Ijin save foto dan video disini yah.
.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar