Rabu, 20 April 2022

Menjadi Narasumber?

 MaasyaaAllah Alhamdulillah 2 tahun sudah berlalu, masa pandemi membawa berkah, kenapa begitu?karena membersamai anak adalah memang tugas orangtua sesungguhnya, sekolah hanyalah tim, bukan seutuhnya mendidik amanah yang Allah berikan, pahala akan terus mengalir kepada orangtuanya, bukan kepada gurunya.

Orangtua jadi paham bagaimana mendidik anak-anaknya ketika disekolah kini 180 derajat belajar dirumah.

Skenario Allah memang indah, pandemi membawa berkah bagi sebagian orang, mengubah mindset bahwa takdir Allah pasti terbaik untuk hambanya.

Menjadi narasumber adalah berkah pandemi, selama 2 tahun kebelakang membersamai Albie, khususnya hafalan Qur'an, melesat bagaikan roket lepas ke alam bebas, menorehkan banyak prestasi.

Allah menjanjikan penghafal qur'an akan diberikan banyak keistimewaan tidak hanya di dunia saja melainkan kelak diakhirat akan Allah angkat derajatnya. 

Dan itu nyata, selaku seorang ibu yang mendampingi penghafal Quran, diminta untuk berbagi pengalaman, walaupun kami baru saja memulai, karena diluar sana banyak ummahat yang berjuang lebih dari saya, dan hafalannya sudah 30 juz.

Tawaran menjadi narasumber dari Ibu Profesional Karawang, dari Diaryku, kemudian tawaran live, dan lain sebagainya, ini hanyalah kenikmatan setetes yang Allah berikan, namun bagi saya sangat berarti dan sebuah kebahagiaan bisa berbagi sedikit pengalaman bagaimana membersamai penghafal quran.

Ketika sebelumnya saya hanya berani tampil di belakang layar, kini Allah mampukan saya tampil didepan layar, bukan itu yang saya cari, namun itu hanya sedikit manfaat yang saya terima, berani mendobrak kepercayaan diri.

KONSISTEN dan SABAR adalah 2 kata yang harus dijalani ketika membersamai anak menghafal quran, tidak seindah hasil yang dilihat seperti status, 'alhamdulillah mendapatkan juara ini itu', dibalik kata alhamdulillah ada pengorbanan proses yang harus dilalui, dan itu hanya sedikit hadiah yang Allah berikan.

Namun bukan itu yang kami harapkan, melainkan Allah ridho, kebahagiaan yang kekal diakhirat nanti yang kami kejar.

Karena dunia tidak akan kekal, namun doa anak sholeh yang kelak mengantarkan kami selaku orangtuanya, bukan hadiah juara, bukan sanjungan, melainkan pahala akhirat kelak yang kami rindukan, berkumpul di syurga yang kami harapkan, bersama sama berada diJannah kekal abadi.

19 Ramadhan 1443h

Seorang ibu yang memohon ridho dan kebahagiaan kekal untuk anak-anaknya.


Aamiin










Perjalanan di titik ini

Sudah sampai di titik ini saja tidak menyangka, bertahan sejauh ini menjalani berbagai macam fenomena kehidupan, ujian silih berganti tetapi...