Senin, 24 Juli 2023

Membangun Tim Yang Solid


 

Bissmillahirrahmanirrahim

Hai sahabat memasuki jurnal berikutnya, setelah identifikasi masalah, sekarang berjanjut membangun tim yang solid, dan dari banyaknya problem statement yang saya hadapi, saya akan memilih satu problemn statement yang saya ambil disini, yaitu tentang menejemen emosi ibu dari pengaruh innerchild, karena ini adalah PR terberat saya yang akhir-akhir ini saya hadapi.

Manajemen emosi ibu ini bagi saya sangat penting, karena ibu adalah jantungnya isi rumah, jika ibu emosi maka semua akan ikut emosi, jadi ini merupakan permasalahan yang sangat sering dihadapi.

Membangun tim yang solid, disini saya menjadikan keluarga saya sebagai tim saya, karena bagi saya merekalah yang sangat berpengaruh atas semua yang saya rasakan, merasa berdosa jika di dalam keluarga saja belum saya terapkan, keluarga adalah pondasi awal membentuk sebuah peradaban, jika di dalamnya kuat maka akan tumbuh dengan bahagia.

Saya memberi nama JeniFamzProject, anggotanya terdiri dari, suami dan kedua anak saya, pertama usia 10 tahun dan kedua berusia 5 tahun, merekalah yang mengetahui keseharian diri saya, menerima bagaimana ketika orang dewasa namun jika innerchildnya muncul seolah anak kecil yang mengasuh anak kecil.



 project keluarga ini sudah saya diskusikan dengan suami dan akan ada evaluasi setiap harinya, apakah hari ini ada emosi yang timbul atau tidak, dengan melakukan aktifitas positif, seperti mengaji one day one juz, tahajud berjamaah, berpelukan, mencium anak-anak pagi dan malam hari, mengobrol bersama.

 

 Manajemen emosi ibu berpengaruh terhadapa keluarga, dan yang memberikan support juga keluarga, jadi internal dan external sangat mempengaruhi emosi ibu, untuk melakukan hal yang membahagiakan bagi seorang ibu dan akan membeirkan efek yang sangat besar.

 

Berikut adalah user persona saya, saya dalah Resti Utami, seorang ibu yang 8 tahun lalu memutuskan untuk menjadi ibu rumahtangga, karena sulung saya akan bersekolah dan hal yang lain yang mengharuskan saya untuk resign dari tempat kerja yang bagi saya sangat nyaman, namun saya menantang diri saya keluar dari zona nyaman, menjadi seorang ibu rumah tangga. Ternyata banyak suka dan duka dan justru innerchild itu muncul ketika saya mengasuh anak-anak, oleh karena itu saya memutuskan ingin segera berdamai dengan innerchild dan memahami diri saya, tentu dengan mengikuti komunitas ibu pembelajar, dan tahun 2017 bertemulah saya dengan komunitas Ibu Profesional Karawang, sampai saat ini.

Seorang ibu yang ingin terus belajar dan haus ilmu, karena sejatinya menjadi orangtua itu sekolahnya langsung praktek berhadapan dengan anaknya langsung. Seorang ibu yang terus ingin berbahagia setiap harinya dan mempunyai aktifitas yang ia sukai.

Dan kini di awal Juli ini menerima tawaran kembali di ranah publik namun sesuai dengan versi bahagianya, karena masih bisa bersama anak dan antar jemput sekolah anak, waktu yang fleksibel karena tentu seorang ibu tanggungjawab pertamanya adalah rumahnya dan anak-anaknya.



Timnya adalah keluarganya, karena sudah dijelaskan diatas masih terus tertatih menjalankan perannya sebagai seorang ibu yang bahagia sesuai versinya, bukan untuk dinilai orang namun ingin menjadi terbaik versi dirinya sendirinya, bahagia dihadapan suami dan anak-anak, berdamai dengan luka pengasuhan yang terus menghantui dan tidak ingin menurunkannya kepada anak-anaknya.


Terimakasih keluargaku terus mendukung langkah apapun demi perbaikan untuk menjadikan keluarga yang bahagia tidak hanya didunia melainkan kelak diakhirat berkumpul bersama di syurga Allah, aamiin

#Bundasalihabatch2
#InstitutIbuProfesional
#Darirumahuntukdunia
#Bersinergijadiinspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjalanan di titik ini

Sudah sampai di titik ini saja tidak menyangka, bertahan sejauh ini menjalani berbagai macam fenomena kehidupan, ujian silih berganti tetapi...