Senin, 05 April 2021

Camp of Change Game 1

 Self healing self care 

Be the new you and Be the new Me 

Acara yang diselenggarakan kampung komunitas ini keren sekali, dilakukan berturut-turut 3 hari dan Free pula.

Baiklah untuk game 1 ini saya ingin merefleksikan energi ransel negatif saya 

Entah mau mulai darimana dan saya sempat bingung juga ketika emosi negatif itu hadir, terutama ketika saya melihat anak sulung saya tidak sesuai dengan ekspektasi saya.

Misal ketika mengerjakan tugas tidak bisa atau kurang memuaskan, ketika itu amarah saya hadir, saya seperti teringat masa kecil saya, bentakan, omelan, dibandingkan dan lain-lain, seketika semuanya keluar begitu saja tapi saya ingat seperti kaset yang sedang berputar diingatan saya.

Saya sadar saya salah tapi tapi tetap saja saya melakukan itu kepada anak saya, tapi setelahnya saya memeluk anak saya, saya meminta maaf, kami menangis bersama, saya menyesal, saya menjelaskan bahwa saya tidak suka kalau dia melakukan hal yang saya tidak suka, tolong maafkan saya sebagai ibu, karena saya masih terus belajar, begitulah jika emosi negatif itu hadir.

Lalu saya sholat menangis sejadi jadinya, saya bingung kenapa innerchild itu selalu hadir, pernah saya mengikuti acara dan untuk berdamai dengan masa lalu, tapi entah mengapa luka itu masih terus ada menghantui, dan saya sadar saya tidak mau memberikan kenangan itu juga pada anak saya, tapi kenapa selalu muncul terus, seolah refleks begitu saja, entah ucapan atau lainnya. Saya seperti mengulang masa dulu.

Dan refleksinya saya sholat, berdoa tolong maafkan kedua orang tua saya, maafkan orang yang sudah melukai saya, jika emosi hadir biasanya saya tidur, menyendiri.

Semoga wahai diri kau memaafkan luka masa kecilmu, terngiang suara almarhumah mamah ketika omelan itu ada, ya Allah ampuni, terngiang ketika saya di seret ke kamar mandi oleh ayah saya karena dulu tidak sholat, terngiang saat guru menjegukan kepala saya, semoga Allah ampuni beliau, dari keluarga juga, Nah seperti itulah luka masa kecil saya, mungkin itu yang belum tuntas sehingga terkadang emosi itu hadir seperti rekaman dikepala saya.

Setelah itu saya nangis tersungkur, ya Allah tolong bantu saya, karena hanya itu yang saya butuhkan, dan kepada pasangan suami saya, saya sudah berbagi juga pola pengasuhan beliau, jadi kita sekarang ingin memberikan pola pengasuhan yang berbeda tegas namun tetap penuh cinta dan sayang, lumbung kasih sayangnya penuh, kekompakannya perhatiannya terus dijaga.


Sekian mohon doakan ya semoga saya bisa memanaje diri ketika emosi negatif itu hadir. Dan saya ingin terus jadi ibu yang bahagia, sehat dan panjang umur, aamiin










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjalanan di titik ini

Sudah sampai di titik ini saja tidak menyangka, bertahan sejauh ini menjalani berbagai macam fenomena kehidupan, ujian silih berganti tetapi...