Selasa, 04 April 2023

Tips Pertama Kali I'tikaf

 Hai teman-teman, Assalamualaikum... 

Apa kabarnya?semoga dalam keadaan baik dan selalu dalam lindungan Allah, aamiin

Tak terasa sudah memasuki bulan Ramadhan kembali tahun Hijriyah 1444H, dan tentu sangat bersyukur ya karena masih di beri kesempatan, nikmat umur bertemu kembali dengan Tamu nya Allah yaitu bulan Ramadhan yang Mulia.

Dan tulisan ini kembali mengupas mengenai I'tikaf di bulan Suci Ramadhan. Sebelumnya sudah menulis, namun lupa menyimpannya.

Baik tak mengapa yah menulis kembali, dan momentnya pas juga, bulan Ramadhan memasuki hari ke 15, itu tandanya 5 hari lagi sudah akan memasuki 10hari Ramadhan, ya Allah tak terasa ya, waktu berjalan cepat sekali.

Baik, menjelang 10hari terakhir Nabi beritikaf juga, berikut adalah Hadist nya :

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:

"Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih." (HR. Bukhari dan Muslim).

 Sebelumnya mari kita simak pengertian itikaf itu sendiri :

Untuk diketahui, itikaf menurut bahasa adalah tetap/tidak beranjak pada sesuatu (baik) di dalam hal yang baik atau hal yang buruk.

Sedangkan menurut tinjauan syara’ adalah berdiam diri di dalam masjid dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Adapun dalil disyariatkannya itikaf di dalam al-Qur’an adalah “Dan jangan kamu pergauli mereka (istri-istri) ketika kamu beri’tikaf dalam masjid” (QS. Al-Baqarah/187)

Dan beberapa manfaat beritikaf bisa dilihat di link berikut :

https://www.google.com/amp/s/umroh.com/blog/15-keutamaan-itikaf/%3famp

****

Baik, kalau menurut kami itikaf adalah ajang charger, kalau handphonekan ketika lowbat harus diisi baterainya, begitupun kami, Ramadhan adalah waktunya kami, khususnya anak-anak diajarkan, untuk mencintai mesjid, untuk belajar hidup sederhana, terutama untuk menjadikan mereka anak yang shalih dan shalihah.

Adapun Tips Pertama kali kami Itikaf membawa anak adalah sebagai berikut :

1. Niatkan untuk menggapai Ridho Allah lillahitaala karena Allah.

2. Mencari tempat itikat yang nyaman ramah anak dan sudah menyediakan menu untuk sahur.

 3. Membawa alas tidur, karpet, selimut dan bantal.

4. Membawa alat mandi (sabun, sikat gigi dan pasta gigi)

5. Jika membawa bayi, membawa perlengkapannya, mainannya, makanannya.

6. Membawa makanan ringan tambahan atau bisa membeli di area mesjid.

7. Amankan selalu barang bawaan ketika beritikaf.

Mungkin tipsnya secara keseluruhan seperti itu, berdasarkan pengalaman kami.

Dan ini adalah beberapa tempat itikaf di karawang yang pernah kami jalankan.

1. Mesjid agung karawang

- Tidak menyediakan menu makan untuk sahur (kita harus membeli keluar dan yang berjualan hanya 1 atau 2, itupun antri)

- Tempat nyaman ber AC

- Tempat terbuka, intensitas ikhwan berlalu lalang masih terlihat, khawatir aurat terlihat.

- Belum banyak yang beritikaf disini, masih sepi.

- Tempat luas.

- Kamar mandi banyak

- Qiyamul lail masing-masing.

2. Mesjid Aliyah, Karawang Barat.

- Tempat nyaman dan Ber Ac, di bagian bawah khusus untuk akhwat yang membawa anak-anak

-  Tempat luas dan ramah anak

- Sudah disediakan menu untuk sahur, dengan didata terlebih dahulu mendaftar pserta jumlah itikaf, mulai pukul 21.00 sampai pukul 23.00

- Ada kajian malam

- Qiyamul Lail berjamaah pukul 02.00-Menjelang sahur

- Banyak yang beritikaf disini, sehingga ramai dan kekeluargaan yang ramah.

- Untuk kamar mandi ada diatas dan dibawah 1, sehingga jika ingin ke kamar mandi jika tidak ingin antri diusahakan sebelum ramai.

- Kalau penuh biasanya berbayar, itikaf full 24 jam 30rb per orang, Itikaf hanya malam saja 10rb per orang. Karena pernah beberapa waktu tidak berbayar, itikaf hanyak malam saja.

***

Nah bisa dilihatkan perbedaannya, masing-masing punya plus dan minusnya yah.

Kalau saya pribadi dan keluarga memilih di pilihan kedua, karena disana suasananya syahdu, qiyamul lail yang memimpin imamnya para hafidzullah dengan irama yang indah dan menyentuh hati.

Banyak anak -anak, bahkan bayi dibawah usia 1th ada. Sehingga anak-anak nyaman bermain.

Ketika sahur, sudah ada menu makan sahur, ini sangat memudahkan para itikafers. MaasyaaAllah.

Kurang lebihnya seperti itu, mohon maaf apabila ada yang kurang, silahkan ditambahkan dan diterapkan sesuai situasi dan kondisi keluarga masing-masing.

Semoga tulisan ini bermanfaat, hanya berbagi sesuai pengalaman pribadi, semoga kelak bisa beritikaf di Madinah dan Mekkah, aamiin allahumma aamiin

*Jangan Malau untuk Memulai*

15Ramadhan1444H




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjalanan di titik ini

Sudah sampai di titik ini saja tidak menyangka, bertahan sejauh ini menjalani berbagai macam fenomena kehidupan, ujian silih berganti tetapi...