Hai teman-teman bunsal, kali ini memasuki jurnal ke 3 setelah jurnal pertama dan kedua kini saatnya memahamai masalah bersama tim.
terdapat beberapa indikator yang harus kita gunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang akan muncul, tim saya adalah suami dan anak- anak saya, dimana merekalah yang akan menerima perubahan yang saya alami setiap harinya, kami mempunya project bersama tentu dengan identifikasi dan akar masalah saya khususnya sebagai seorang ibu.
Akar masalah saya adalah Innerchild yang dimana saya masih belum bisa berdamai dengan innerchild pengasuhan dan perlakuan oknum guru yang saya terima di masa kecil saya, sehingga memory itu mungkin karena mendalam jadi selalu berputar seperti layaknya film.
Maka dari itu saya ingin sekali segera berdamai dengan innserchild saya ini, walaupun sudah banyak materi yang saya terima namun nyata nya ketika praktek innerchild itu akan kembali datang, tak lupa juga saya meminta pertolongan kepada Allah, karena sejatinya Allah lah yang memberikan obat luka penyembuhan, namun dibarengi dengan ikhtiar tentunya.
baik berikut akan saya lampirkan runtutan pengerjakan jurnal ke tiga ini.
Mengapa lebih fokus kepada diri sendiri dan project bersama keluarga?karena saya rasa sebelum berkampanye, terlabih dahulu kita harus membenahi diri kita sendiri terlebih ibu adalah pondasi utama untuk keluarga, karena itu saya harus mempunya pemahaman lebih mngenai innerchild ini dan saya akan menyimak teman-teman yang mempunyai passion yang sama dibidang ini mengupas tuntas innerchild kemudian membuat praktek kecil. Pertanyaan- pertanyaan di bawah ini saya khususkan pula untuk saya pribadai, sambil saya berselancar, apa itu innerchild, apa saya terkena innerchild, apa innerchild selalu hinggap di seorang ibu khususnya, bagaimana cara penyelesaiannya dan bisakan innerchild disembuhkan.
Saya selalu berdiskusi dengan suami, dan pada malam itu saya benar-benar mengeluarkan uneg-uneg di dalam diri, entah mengapa malam itu saya memberanikan diri, kalau saya mempunya masalah pengasuhan masa lalu dan perlakuan yang tidak baik saat duduk dibangku sekolah dasar. Mungkin dengan project ini pula saya berani mengeluarkan dan rasanya plong aja gitu, yang awalnya takut, malu tapi ternyata tidak seperti yang saya pikirkan selama ini.
menurut Buddy saya mungkin saya butuh teman untuk didengarkan, kalau selama ini saya hanya menjadi pendengar bagi teman-teman saya, mungkin benar adanya. ok sekilas uraian project saya dan dibawah ini materi yang saya dapatkan dari sumber yang saya cantumkan di bawah.
WHAT
Apa itu Innerchild ?
Selama ini, inner child identik dengan trauma masa lalu yang
sering dipahami sebagai sisi yang harus dibuang dan jadi alasan untuk
menolak terhadap suatu hal. Inner child secara umum dapat dimaknai sebagai sisi anak kecil yang ada dalam diri orang dewasa. Inner child sudah sewajarnya ada dan dialami setiap individu sehingga jika dikelola dengan baik bisa menjadi booster sendiri untuk perkembangan.
Bahasa psikologi dikenal sebagai ACEs atau advisery childhood experiences yang
merupakan pengalaman masa kecil individu yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan. Maka dapat dipahami sebagai bagian dari diri yang
berfikir, merasa, bersikap dan bertindak secara kanak-kanak di dalam
tubuh dewasa.
WHERE
Dimana InnerChild berada :
Orang-orang terus bertumbuh tanpa menyadari ada luka batin yang dirasakan oleh inner child dalam
diri mereka semasa dalam pengasuhan orang tua. Hal inilah yang
menyebabkan seseorang semakin mudah tersulut emosinya. Sayangnya, tidak
semua orang tahu dan sadar bahwa inner child dalam diri mereka sedang terluka.
WHEN
Inner child dapat terluka ketika seseorang
mendapatkan pengalaman menyakitkan seperti menjadi korban kekerasan
selama masa kanak-kanak, baik kekerasan secara fisik, kekerasan verbal,
juga kekerasan psikis. Buruknya pengasuhan dari orang tua serta tidak
harmonisnya hubungan dalam keluarga juga dapat melukai inner child seseorang. Luka tersebut apabila tidak disadari dan tidak disembuhkan, maka akan terbawa hingga ke kehidupan dewasa. Lalu apa yang bisa dilakukan ketika inner child terluka?????
WHO
Bahasa psikologi dikenal sebagai ACEs atau advisery childhood experiences yang
merupakan pengalaman masa kecil individu yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan. Maka dapat dipahami sebagai bagian dari diri yang
berfikir, merasa, bersikap dan bertindak secara kanak-kanak di dalam
tubuh dewasa.
WHY
Adapun tanda-tanda inner child terluka lainnya adalah:
1. Mudah Merasa Takut, Cemas, dan Tidak Layak untuk Dicintai
Tidak ada orang yang tidak memiliki ketakutan.
Namun
ketakutan yang dimaksud di sini ialah Moms menjadi seseorang yang
ketakutan berlebih dan beranggapan jika orang di sekitar akan
meninggalkan Moms.
Selain itu, Moms juga sering merasa tidak layak untuk dicintai, cemas bahkan hingga mudah depresi.
Ketakutan berlebih ini dapat menjadi dampak yang sangat negatif dan berbahaya jika tidak segera diatasi.
2. Tidak Percaya pada Diri Sendiri
Ciri selanjutnya adalah, orang yang memiliki inner child terluka tidak memiliki kepercayaan diri.
Mereka selalu meragukan potensi diri dan selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Hal ini akan menyebabkan mereka selalu mengkritisi diri sendiri tanpa henti.
Baca Juga: 6 Cara Mengembangkan Rasa Percaya Diri pada Anak, Patut Dicoba!
3. Sering Merasa Bersalah
Rasa bersalah merupakan perasaan menyesal yang biasanya banyak dijumpai setelah melakukan kesalahan kepada orang lain.
Namun
bagaimana jika Moms sering merasa bersalah padahal sesungguhnya tidak
salah? Ini bisa jadi pertanda ada masalah serius dengan inner child.
Kemungkinan
besar, Moms sering membuat salah ketika masih kecil namun karena solusi
maupun penanganan yang buruk seperti sering dimarahi, justru membuat
Moms sulit sembuh dari luka itu.
4. Memiliki Emosi yang Tidak Stabil
Tanda berikutnya adalah Moms memiliki emosi yang cenderung tidak stabil.
Moms bisa saja sedang dalam keadaan senang lalu tiba-tiba menjadi sangat marah tanpa terkendali.
Pengalaman menyakitkan seperti mendapatkan kekerasan selama masa kanak-kanak atau kurangnya kasih sayang merupakan beberapa faktor yang kini membuat Moms memiliki emosi yang kerap berubah-ubah.
5. Terlalu Kompetitif
Bagi orang yang mempunyai inner child yang terluka, kegagalan ialah musuh terbesar mereka. Adalah hal yang salah bila mereka mengalami kegagalan.
Ini karena bagi mereka selalu menjadi yang terbaik dan terdepan ialah misi hidup yang harus tergapai.
HOW
Disadari bahwa kita memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan“ini pengalaman tidak menyenangkan, rasanya kecewa, ga enak banget, dan yang bikin kecewa karena ini, orangnya ini”. Kemudian, kenali respon yang timbul apakah aman untuk diri sendiri maupun orang lain.
Berikutnya, mencatat setiap respon diperbuat dan tanggung jawab atas respon tersebut “ingin nangis karena sedih ya nangis saja”. Akan
tetapi, respon yang kita munculkan jangan sampai merugikan orang lain.
Marah, sedih itu emosi dasar yang diciptakan oleh Allah. Nabi Muhammad
SAW pernah merasakan tahun kesedihan. Artinya, beliau saja mengajarkan
kita untuk menerima kesedihan. Jadi, berikanlah waktu dan ruang untuk
emosi negatif dengan cara fokus terhadap emosi yang dirasakan sehingga
tidak terburu-buru untuk memotong perasaan.
- Bagaimana cara menyalurkan inner child ke arah yang lebih baik?
Dapat diekspresikan ke hal yang positif misalnya “marah ya tetap marah tapi dengan cara yang positif misalnya membersihkan ruangan”. Aktif dan ceria pun termasuk sisi inner child, secara mudah sisi inner child itu dengan melihat ada sosok anak kecil atau tidak di diri kita, jika ada berarti inner child.
Akhir kata pesan dari Bu Dzikria adalah inner child memiliki sifat netral. Akan tetapi, kita selalu berlindung dibalik inner child
untuk hal-hal yang tidak mau kita lakukan. Apabila kita tidak mau
melakukan karena pernah mencoba, namun memberikan hasil yang tidak
disukai dan tidak terwujud dengan baik, maka bukan menjadi suatu
masalah. Walaupun sangat disayangkan jika kita berlindung dibalik inner child yang membuat kita menutup diri dan menghambat perkembangan.
Sumber tulisan :
https://rsjdahm.kaltimprov.go.id/apa-itu-inner-child/
https://psikologi.ump.ac.id/inner-child-sosok-anak-kecil-di-dalam-tubuh-orang-dewasa/
https://www.orami.co.id/magazine/inner-child
Saya memilih SDGS yang ketiga Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.
dengan harapan tulisan saya ini dan gerakan kecil yang saya lakukan bermanfaat untuk diri saya sendiri khususnya dan untuk pembaca umumnya.
#Bundasalihabatch2
#InstitutIbuProfesional
#Darirumahuntukdunia
#Bersinergijadiinspirasi