Minggu, 31 Oktober 2021

Review Buddy AKSI UNTUK SOLUSI

 Sudah memasuki review lagi, kali ini review jurnal ke 6, Aksi untuk Solusi.

Buddy saya adalah mbak Yulianti Kalsum Rahman, dan alhamdulillah sekali saya dihubungi terlebih dahulu oleh beliau, terimakasih mbak Yuli, salam kenal saya Resti Utami yang akan mereview jurnal mbak Yuli.

Ketika membuka jurnalnya, terlihat sekali sudah sangat jelas da terstruktur, mengenai pengembangan pribadi gadis belia pra akil baligh.

Bagaimana kita selaku orang tua yang mempunyai anak segera memasuki usia pra akil baligh.

Better Footstep mengangkat masalah Pengembangan Pribadi gadis pra akil baligh terkait fitrah perannya sebagai perempuan muslim yang sedang berada dalam masa pubertas yang penuh gejolak


Role dan task, roadmap, 3 bidang penting dalam pengembangan pribadi, Roadmap yang jelas, adanya field trip, Gantt Chart, to do list dan Hunting. Semuanya sudah terstruktur untuk mempersipkan remaja pra akil balihg.

Berikut templatenya.







Sabtu, 16 Oktober 2021

Jurnal 6 Aksi

 Di jurnal Aksi ini saya dan suami lebih ke berdiskusi bersama mengenai hal-hal apa saja yang akan dilakukan untuk identifikasi masalah yang sudah dipilih.

Mengingat ini adalah PR kami khususnya saya pribadi maka project ini adalah lebih ke proses kami sebagai orangtua dalam membersamai anak-anak.

Setiap hari kami berdiskusi mengenai manajemen emosi kami, jika masih masih marah meledak-ledak maka di evaluasi lagi.

Seperti harus upgrade ilmu, memahami diri, berdamai dengan luka pengasuhan masa lalu, dan saya dapatkan di ig nya anak ibu Elly Risman, disini saya seperti menemukan sahabat walau via online tapi feed feednya sangat positif untuk manajemen emosi diri.

Dan kami akan terus berproses karena semua ini tidak mudah, tapi ketika kami belajar dan berusaha tentu akan ada hasilnya.




Pilihan Hidup

 Hai hai assalamualaikum tergelitik rasanya menuliskan beberapa episode hidup 1 bulan kebelakang.

Baik kita mulai yah apa sih? Yang membuat pilihan itu jatuh pada yang dituju.

Alhamdulillah semoga tulisan ini bermanfaat.

Akhir Agustus 2021, saya menerima informasi lowongan pekerjaan sebagai tenaga pengajar disebuah sekolah swasta islam terpadu, terbersit didalam hati keinginan untuk mengajar, dan suami mengiyakan.

Prosesnyapun tidak lama, setelah memasukkan lamaran via email, 2 hari kemudian saya dipanggil untuk tes tulis dan interview, sejujurnya sempat merasa kurang PD dengan usia dibanding dengan freshgraduated, namun didalam diri yakin dengan potensi diri tentunya keyakinan dari Allah yang membuat diri berani dan melalui prosesnya, seperti interview, tes mengaji, tes mengajar.

Kalau kita yakin Allah juga akan memberi jalan. Dan ternyata alhamdulillah saya yang keterima. 

Namun ada hal yang tidak kami pertimbangkan, perasaan gadis kecil shalihah kami, mungkin kaget dengan dunia daycare, orang asing dan lain sebagainya.

Hati saya merasa tercabik setiap hari melihat tangisnya, tak jarang sayapun ikut menangis, bahkan setiap malam saya bersimpuh, tak kuat tetesan air mata jatuh diatas sajadah.

Memohon petunjuk, yah saya hanyalah manusia biasa, mungkin disisi lain saya ingin aktualisasi diri saya, tapi entah mengapa menurut saya perasaan gadis kecil ini yang harus saya rasakan juga.

Tak perduli dan pikir panjang akhirnya pilihan hidup harus saya jalani kembali, memilih kembali diranah domestik membersamai gadis kecil yang akan saya obati hatinya.

Terserah anggapan orang apa, yang pasti inilah kelak yang akan saya pertanggungjawabkan dihadapan sang Illahi.

Jika suatu saat saya dihadapkan kembali dengan pilihan hidup, bekerja diranah publik atau domestik, saya rasa semuanya baik, cuma butuh kesiapan saja.

Semoga suatu saat semuanya akan siap, saya siap, anak-anak siap. 

Tentunya untuk menentukan pilihan hidup ini setelah melalui proses bermunajat pada Allah yah benar ISTIKHARAH. 

Teman jika kita dihadapkan dengan pilihan, mendekatlah kepadaNYA Sang Pemilik pengambil keputusan yang adil dan benar. 

Barakallahufiik 

Bahagia selalu wahai diri yang terus berjuang setiap hari menjadi ibu yang lebih baik lagi, aamiin 

Sore hari 

15.34

Sabtu





Minggu, 10 Oktober 2021

Grand Parenting 3 Ibu Elly Risman S.Psi

 MENDENGAR AGAR ANAK BERBICARA 

BERBICARA AGAR ANAK MENDENGAR 

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺


Bissmillah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 


Alhamdulillah Alhamdulillahi ahyana Bada amata wailaihinnusyur.

Robbi zidni ilma warjuqni fahma 

Robbighfirli Waliwalidayya Warhamhuma kama Robbayani Shogiro.

Puji dan syukur semoga selalu kita panjatkan kehadirat Allah Robbul izzati.

Semoga Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Baginda Alam Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.  Shallalahu alaih, Aamiin 

Pagi ini akan membuat rangkuman materi yang saya terima, dan saya simak, parenting bersama Ibu Elly Risman, dengan Tema diatas, yang sangat menarik dan tentunya tantangan yang pasti dilewati setiap para orangtua dalam mendidik anak-anaknya. 

Baik hal pertama yang ibu Risman jelaskan kemarin, ibu memberikan pembuka dan point yang dapat adalah :

1. Menjelaskan peran kita sebagai orangtua

2. Bagaimana caranya kita selaku orangtua mengasuh anak dengan benar.

3. Bukan mertua, ayah, ibu kita yang ada pada diri suami atau istri dalam mendidik anak.

Contohnya : pola asuh ortu kita hadir saat kita mendidik anak, misal luka pengasuhan tidak dihargai, nah itu akan hadir juga saat mendidik anak.

4. Jika ibu tidak bahagia maka jangan harap isi rumah bahagia, anak dan suami.

5. Tidak bisa sendiri merubah komunikasi dirumah, harus dengan pasangan. Bila terkecualian yah suaminya meninggal, atau LDM.

6. Negara tanpa Ayah 

Ya betul seorang ayah yang hanya mementingkan mencari nafkah semata, tanpa hadir mendampingi putra putrinya.

Baik lanjut ke 13 Kekeliruan Dalam berkomunikasi : saya share yah picturenya.


13 Kekeliruan Berkomunikasi Adalah :

1. Berbicara terburu-buru

2. Nada Bicara Tinggi

3. Tidak Membaca Bahasa Tubuh dan Tidak Mendengar Perasaan

4. Selalu Menggunakan 12 Gaya Populer

5. tidak Menyadari Akibatnya Bagi Anak

6. Mengapa? Tidak Mengenal Diri Sendiri

7. LUPA SETIAP ANAK UNIK

8. BEDA! LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

9. BEDA! KEBUTUHAN DAN KEMAUANNYA

10. TIDAK MENDENGAR AKTIF

11. SELAKU PAKAI PESAN KAMU - BUKAN PESAN SAYA

12. TIDAK MEMISAHKAN MASALAH SIAPA

13. TIDAK BEKERJASAMA MEMECAHKAN MASALAH.

Kiat memperbaiki komunikasi kita.

Point 1. 



Yu kenali kenapa kita berbicara terburu-buru?

Contoh hari belum bermula anak-anak masih bingung.

Misal di pagi hari sudah berapa kalimat perintah yang diucapkan dalam 1x berbicara.

Kenapa terburu-buru?

Biar cepat didengar 

Sibuk kerja 

Biar langsung dikerjakan.

Nah ternyata semua itu SALAH.

DAMPAKNYA :

- Cepat marah, capek 

- anak ga akan ingat apa yang kita bicarakan 

- anak akan gitu lagi mengulangi 

- tidak akan didengar oleh anak.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

SOLUSINYA ADALAH 

* Semuanya harus dipersiapkan terlebih dahulu, sebelum memulai hari sekolah misal hari jumatnya, belanja bersama menyiapkan menu sarapan apa yang akan dimakan besok hari, kegiatan apa yang akan dikerjakan.

Seorang ibu memulai hari harus disertai ibadah, mengaji dan membuat agenda untuk anak-anaknya. 

2. MENGAPA BICARA DENGAN NADA TINGGI 



- Biar didengar  

- Sudah emosi 

- Anak tidak mendengar 

- dll 

DAMPAKNYA ADALAH 

* Kena Mental Anak 

* Anak tidak PERCAYA DIRI 

* ANAK TIDAK FOKUS 

CARA SUPAYA TIDAK BICARA DENGAN NADA TINGGI :

1. SIAPKAN MENTALNYA 

Seperti halnya dipoint 1 mempersiapkan kegiatannya, ini tergantung dari usia anaknya.

2. TARIK NAFAS LALU TERSENYUM 

Tempatkan jari kita diujung sisi pipi, kemudian tersenyum sampai batas jari kita.

Karena saat kita tersenyum batang otak akan mengeluarkan hormon agresifitas atau hormon serotoni yaitu hormon mengurangi emosi.

Mengajarkan Konsekuensi logis vs Konsekuensi alamiah

Contoh : 

Ketika mau sarapan dengan burger, tetapi tidak ada mayonasenya, anak-anak lupa padahal dicatatannya ada, maka konsekuensinya sarapan burger tanpa mayonase, tidak harus membeli atau menyuruh membeli, biarkan dia menjalani konesekuensinya.

Atau anak lupa membawa buku pelajaran, jangan diantar kesekolah, biarkan anak menjalani konsekuensinya. 

3. Baca Bahasa tubuh

Membaca bahasa tubuh ini adalah poin penting, karena sebelum kita menyampaikan sesuatu, kita harus mengetahui bahasa tubuhnya.

Misal 

Pulang sekolah, jangan langsung diperintah, buka baju, makan, sholat.

Biarkan anak rileks sebentar.

Bertanya :

Kenapa ngantuk ya?
Misal tidak mau makan, Bosen ya? (Maaf ya besok mamah masak kesukaan kaka) JANGAN SUNGKAN UNTUK MEMINTA MAAF KEPADA ANAK)

Persaan Itu Perlu 3D :

1. Dikenali 
2. Diterima
3. Dihargai 


Konsep dirinya Kempot
 Seperti ilustrasi gambar dibawah ini

1. Harga diri
2. Konsep diri
3. Kepercayaan diri

Semakin banyak pujian, pelukan, penghargaan dll maka anak akan semakin banyak berbuat positif tetapi sebaliknya.

Misal anak jadi main sosmed, melampiaskan semuanya ke sosmed, sama halnya seperti orang dewasa, jika lingkungan sekitar tidak mendukungnya tidak dihargai oleh keluarganya, mertuanya, pasangannya, dll.
Maka curhatnya akan ke sosmed .




4. Akibat kita menggunakan 12 Gaya Populer :

1. Anak akan berontak 

2. Anak setress 

3. Anak tidak anak mendengarkan 

4. Anak tidak PD




12 Gaya populer sering sekali digunakan oleh para orang tua :

Seperti contoh MELABELI

DASAR ANAK MALAS, ANAK TIDAK PINTAR

Terlalu lama menggunakan 12 kata itu akibatnya anak akan MEMENDAM SETRESS YANG DALAM. 

Dan anak tidak akan RESPECT PADA KITA
Tidak akan mendengarkan, HANYA MENGELUARKAN 2KATA SAJA jika diajak komunikasi TERSERAH MAMAH, IYA IYA.
 Bisa dilihat gambar dibawah ini.


Jiwa anak-anak dan kita seperti PIANO.

Jika not 1 hilang maka bunyinya tidak akan indah, semakin banyak not yang hilang maka piano akan mengeluarkan bunyi yang sedikit sesuai bunyi not, tetapi jika not bunyi lengkap maka piano akan mengeluarkan nada yang indah. 

Sama halnya seperti jiwa anak kita.


Yuu kenali diri anda sendiri

Tidak dipungkiri pola pengasuhan orangtua kita dulu dari suami atau istri akan kita bawa ketika kita mengasuh anak-anak.

Nah sekarang bagaimana pola pengasuhan yang akan kita terapkan bersama pasangan.

Jangan membawa pola asuh orangtua kita yang tidak baik.

Bicarakan dengan pasangan pola pengasuhan seperti apa yang akan kita terapkan, misal pola pengasuhan agar anak mau terbuka, selalu memeluk anak, berkomunikasi yang baik dengan anak, quality time bersama anak, dll.

Kenali diri kita masing-masing, introspeksi pola pengasuhan selama ini.
Mau berubah dan memperbaiki.
Setiap anak itu UNIK jangan pernah MEMBANDINGKAN ANAK YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA.

Lihat saja ketika ribuan sperma bertemu sel telur, didalamnya itu ada ratusan GEN bahkan ribuan. Ada banyak gen yang terdapat didalam diri anak kita.


Buatlah dan tuliskan KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ANAK, jika anak kita 5 buat 5 kertas. Seperti dibawah ini.

Panggil anak dengan KELEBIHAN ANAK, misal AYO ANAK MAMAH YANG RAJIN CUCI PIRING.

BEDAKAN ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.

Termasuk dari perlakuan, dekatkan anak laki-laki dengan ayah karena kelak akan menjadi Imam.

Dekatkan anak perempuan dengan ibunya karena kelak akan menjadi seorang ibu.

Membedakan KEMAUAN DAN KEBUTUHAN PADA ANAK.

CONTOH :  Ketika anak ingin membeli sesuatu, tanyakan untuk apa, manfaatnya apa, jika hanya sebatas kemauan jangan di belikan, karena anak tidak akan menghargainya, misal setelah membeli sepatu mahal seharga 500rb, eh sepatunya ditinggal begitu saja disekolah, tidak menghargai pembelian barang yang sudah dibelinya, jadi itu hanya kemauan semata bukan kebutuhan.

Yu ikutin kata-kata Ibu
Memgenai Pesan Saya bukan pesan anak.

Mamah/papah merasa .... Kalau kamu .... Karena .....

Contoh dari saya :

AA, MAMI SEDIH KALAU AA MAIN TERUS, NANTI AA HAFALANNYA LUPA.

DD MAMI SEDIH KALAU DD MAIN HAPE TERUS KARENA NANTI MATA DD SAKIT.




Memahami masalah siapa?
Contoh jika masalah kita

Anak belum mengerjakan PR tapi kita sudah marah-marah, marah-marahnya itu masalah kita, maka coba selesaikan dulu.

Contoh lagi jika anak berebut mainan dengan adiknya, tanyakan dulu biarkan mereka menyelesaikan masalahnua sendiri.

Ada yang butuh perhatian kita, ada yang tidak butuh juga perhatian kita, biarkan anak MANDIRI DAN bertanggungjawab.


Tanyakan pola pengasuhan pasangan kita ketika dia kecil, bagaimana orangtuanya memperlakukan dia, itulah saat ini yang akan dia lakukan saat mengasuh anak.

Solusinya berbicara bersama pola pengasuhan seperti apa yang akan diterapkan dikeluarganya sekarang.




INTINYA

PERBAIKI KOMUNIKASI DENGAN ANAK, 

HILANGKAN 12 GAYA POPULER DENGAN ANAK.

SETIAP ANAK UNIK JANGAN MEMBANDINGKAN 

MEMAHAMI BAHASA TUBUH PALING PENTING KARENA 55%, NADA SUARA 38% DAN KATA-KATA 7%

BUAT KESEPAKATAN POLA PENGASUHAN BERSAMA PASANGAN.

PERSIAPKAN DIRI MENJADI IBU DAN ORANGTUA.

TANAMKAN KEBIASAAN BAIK PADA ANAK.



❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

SEKIAN TERIMAKASIH 

JIKA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN 

SAYA HANYALAH SEORANG IBU YANG MASIH TERTATIH DAN TERUS BELAJAR MENJADI IBU BAHAGIA, DAN LEBIH BAIK LAGI.

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat khususnya pengingat untuk diri saya.

Dan kelak bisa menjadi pahala AMAL JARIYAH UNTUK SAYA, AAMIIN

#PARENTING

#IBUELLYRISMAN

#MENDENGARAGARANAKBERBICARA

#BERBICARAAGARANAKMENDENGAR

#IBUBAHAGIA

#POLAPENGASUHAN



























Selasa, 05 Oktober 2021

Review Buddy Identifikasi Aksi

 Sudah masuk review jurnal 5, bertemu kembali dipasangkan dengan Mbak Yulia Eka, dari Malang.

Yang mempunyai identifikasi masalah manajemen emosi, sama halnya seperti saya, Mbak Yulia dengan Timnya Eunoia sedangkan saya bersama suami saya.

Manajemen emosi ini memang yah PR setiap para ibu, menentukan Highlight dan Key identifikasi, supaya lebih efektif.

Baik berikut adalah template dan review untuk buddy saya mbak Yulia.

Semoga berkenan yah Mbak, semuanya sudah sangat baik dan tersusun rapih.




#reviewbuddy
#jurnal5
#identifikasiaksi
#ibuprofesiona
#darirumahuntukdunia
#ibupembaharu


Selasa, 28 September 2021

Romantis Versi PapAlbie

 Bissmillah jurnal untuk suami, sangat perlu supaya terus terpupuk rasa cinta dan kasih, tak gersang oleh waktu, ketika ombak melanda tentu kita akan pelankan laju kapal, kembali meluruskan visi dan misi, agar segera kembali melaju dengan cepat.

9 tahun pernikahan adalah waktu yang masih sebentar kalau dibanding suhu terdahulu yang sudah puluhan tahun, namun bukan angka yang kita kejar, melainkan isi dari angka itu, melewati setiap badai, suka dan duka silih berganti, bukan roda itu berputar?tak selamanya sedih, dan bahagia tak menetap selamanya, agar saling bersinergi butuh kekuatan bersama.

Jurnal ini ku persembahkan untuknya, untuk belahan jiwa, yang rela bersama menggenapkan separuh agamanya, dan menghabiskan waktu bersama.

Sore ini diakhir bulan, seperti biasa rutinitas bulanan yang kami jalankan, berbelanja kebutuhan pokok yang sudah hampir habis, ada belanja bulanan, ada pula mingguan, dengan sigap selalu membersamai belahan hatinya, romantis tak selalu memberi bunga, namun bagaimana ia menjalankan perannya sebagai nahkoda, mau bahu membahu mengerjakan berbagai pekerjaan rumah, bukankan seorang Nabi sekalipun mau turun langsung membantu istrinya?

Tidaklah salah seorang imam dengan kasih sayangnya, membantu pekerjaan istrinya. Namun jangan pernah membandingkan, karena tentu semuanya berbeda dengan ciri khasnya masing-masing, komunikasi produktif adalah langkah yang sudah kami ambil, apapun dan bagaimanapun langkah apapun didepan sesuai dengan Visi dan Misi keluarga kami. 

Terimakasih pujaan hatiku.

Kita akan terus berproses menjadi kupu-kupu yang indah terbang bersama, membesarkan mujahid-mujahidah amanah Allah karena mereka adalah prioritas utama kita. 

Malam hari 19:09

280921

Jurnal kebaikanmu 

Pujaan hatiku 

Imamku 

Syurgaku 










Jurnal 5 Identifikasi AkSi

 Memasuki jurnal ke 5, semakin terarah mencapai tujuan yang akan dijalani.

Tim saya adalah suami, karena goal kita adalah meminimalisir emosi meledak dikala ibu dilanda cape, butuh kerjasama antar tim terutama suami.

Memang tidak sangatlah mudah, karena semua itu butuh proses, perlahan tapi pasti untuk mencapai tujuan itu.

Evaluasi bersama juga ada evaluasi sendiri, per pekan, dengan adanya ibu pembaharu ini, saya jadi punya rem tersendiri, oh iya sedang ada PR, ohiya ga boleh marah, tahan marah, tahan emosi, ya masih sebatas itu belum terlalu mendalam jangan marah bagimu syurga, sering terngiang hadist itu namun masih tetap diulang lagi, karena itu saya masih berproses, menurut saya, marah boleh namun pada tempatnya, mampu mengelola emosi supaya tidak meledak ke anak. Masih jatuh bangun, semoga dengan proyek ini, semuanya akan bisa dikurangi.

Berikut templatnya : 









#identifikasiAksi

#ibupembaharu

#darirumahuntukdunia

#ibuprofesional

#bundasalihah

Selasa, 14 September 2021

Jurnal Review Buddy

 Assalamualaikum..

Sudah di jurnal review lagi, buddy saya kali ini dari Malang, Mbak Yulia.

Terimakasih Mbak sudah berkenan mereview jurnal saya.

Baik, saya review jurnal Mbak Yulia, setelah saya baca jurnalnya sekilas sama seperti problem statement saya, berhubungan dengan keluarga, menahan amarah, menciptakan komunikasi efektif kepada anak, dll.

Jurnalnya sudah lengkap, tujuan sudah ditentukan bersama, milestone juga sudah jelas akan seperti apa kedepannya tim nya mbak Yulia, semoga apa yang sudah ditentukan menggunakan metode SMART segera terealisasikan yah Mbak. 

Berikut saya lampirkan template reviewnya.





Selasa, 07 September 2021

Jurnal 4 Menentukan Tujuan

 Menentukan tujuan yang SMART dan Membentuk Tim.

Karena disini tim saya adalah bersama suami, maka saya berdiskusi berdua untuk menentukan goalnya seperti apa yang diinginkan masing-masing.

Misal ketika saya capek, suami dengan sigap mau mijit, membantu pekerjaan rumah, berbagi tugas dan peran, dan alhamdulillah sudah berjalan.

Milestonenya mengurangi marah,  marah pada tempatnya, menghindar saat marah tiba, mengelola emosi, manajemen waktu, manajemen tugas domestik, melipir sejekan jika memang dirasa rasa capek menerpa.

Setiap hari akan ada evaluasi bersama, apakah bisa 1 hari ini tanpa marah, evaluasi perminggu dan perbulan. 

Sering mengupgrade diri dengan ilmu manajemen emosi ibu dan berdiskusi dengan suami adalah kuncinya. 

Dengan menggunakan metode SMART (Specific :  Apa yang akan dicapai, siapa saja yang terlibat, kenapa penting,  kapan dan dimana untuk mencapainya. 

Measurable :  indikator ketercapaian

Achieveable : cara mencapainya

 Relevant : Bermanfaatkah untuk diri dan selaras dengan tujuan, 

and Time Bound : target waktu mencapainya)

Apa yang akan dicapai : Mengurangi emosi meledak saat capek melanda, menciptakan suasa dirumah tanpa emosi dan menjaga kesehatan mental.

Siapa saja yang terlibat ? Anak dan suami 

Kenapa penting : karena untuk memutus rantai pola pengasuhan yang tidak baik dan tanpa emosi, menjaga kesehatan mental seorang ibu. 

Kapan dan dimana mencapainya : mulai saat ini mulai detik ini menerapkan di dalam rumah karena rumah adalah pondasi pertama.

Indikator ketercapaian : dalam 1 hari di evaluasi tidak ada emosi berlebihan saat capek.

Cara mencapainya : Berdiskusi dengan suami menyelaraskan tujuan bersama.

Relevant : Sangat bermanfaat khususnya untuk kesehatan seorang ibu, untuk manajemen emosi.

Berikut saya lampirkan templatenya kosongnya.



#smartgoaldansumberdaya

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia

#


Senin, 23 Agustus 2021

Jurnal 3 Review Buddy

Review jurnal Buddy ke 3

Buddy saya bernama Mbak Erni dari IP Balik Papan Raya.

Materi jurnal ke 3, mendalami permasalahan bersama tim, dari jurnal Mbak Erni bersama Timnya, sudah sangat jelas dan detail dengan kaidah 5W+1H.

Terdapat analis masalah kemudian membuat form untuk dilakukan sejauh mana efek penggunaan perangkat digital pada anak.

Dan dengan berbagai solusi yang diciptakan untuk penggunaan perangkat digital ini. Semoga menjadi solusi individu khususnya, solusi bersama tim dan solusi dunia.




#umpanbalik3

#memahamimasalahbersamatim

#ibupembaharu

#bundasalihah

#hexagoncity

#darirumahuntukdunia

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia


Selasa, 17 Agustus 2021

Jurnal 3 Memahami Masalah Bersama Tim

 Alhamdulillah memasuki jurnal ke 3, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baik pada problem statement saya adalah manajemen emosi ibu, awal saya mempunyai tim 3 orang, yang mempunyai permasalahan yang sama, tapi menurut saya didalam jurnal ini, setelah saya kaji, sepertinya permasalahan saya akan kerucutkan hanya didalam saja bersama suami, karena ini adalah PR terbesar kami, setelah syaa berdiskusi dengan suami, mengenai problem statemen ini, suami saya sangat antusias, dan mau bersama-sama menyelesaikan misi ini bersama.

Ok mari kita bahas What, Why, Who, How dan When.

Berikut lampirannya :


WHAT (Resti)

- Apa itu manajemen emosi ?

Manajemen Emosional adalah salah satu bentuk mengelola emosi, perasaan yang akan berkaitan dengan tingkah laku seseorang, Pemicu emosi biasanya berasal dari pikiran, baik itu pikiran positif maupun negatif yang muncul dari lingkungan eksternal maupun pola-pola pemikiran internal yang tidak disadari. (Sumber google)

- Apa itu emosi ?

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Wikipedia 

- Apa bisa emosi terselesaikan ?

Sangat bisa, karena emosi sesuai suasana hati dan tingkat setress, juga energi negatif.

WHAT (Suami)

Apa itu emosi meledak ? 

  • Emosi yang meledak-ledak: Beberapa orang yang kesulitan untuk mengendalikan emosinya akan mengalami amarah yang meledak-ledak. Kemarahan tersebut menyebabkan kamu mengalami pelecehan fisik atau kekerasan. Kamu harus menghindari interaksi terlalu banyak dengan orang lain untuk menghindari emosi terpancing. (Halodoc)


HOW 

Bagaimana mengelola emosi ?

  1. Ketika sudah mulai marah, coba untuk bernapas dalam-dalam lalu bicara pada diri sendiri sesuatu yang positif sehingga pikiran untuk marah dapat diredam. Tarik napas dalam-dalam sambil menenangkan diri sendiri.

  2. Hindari konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang yang dapat membuat kamu lebih impulsif dalam mengambil tindakan.

  3. Mengekspresikan kemarahan yang kamu rasakan lebih baik dibanding harus menahannya. Kemarahan harus diekspresikan dengan cara yang tepat. Ledakan kemarahan umumnya menyebabkan masalah yang lebih besar dengan orang lain. 

Bagaimana dengan rasa lelah yang melanda ? 
Jauhi pekerjaan yang membuat lelah, ketika sudah lelah segera beristirahat, jangan melampiaskan kepada orang sekitar terkhusus anak.

Bagaimana memanaje emosi ibu ?

Setelah mengikuti kulwhap hypnoterafi ibu ada banyak beberapa cara mengelola emosi ibu.

Kenali emosi kita, apakah karena innerchild yang muncul, kalau iya lakukan meditasi, tarik nafas panjang, berdamai dengan diri sendiri dan memaafkan luka kesalahan pengasuhan orangtua kita, karena bagaimanapun mereka juga masih sama-sama belajar menjadi orangtua.

Jika kita seorang muslim, duduk sebentar setelah sholat, lakukan dzikir dan mengaji setiap mengawali pagi dan bertekad untuk bisa mengelola emosi dengan baik.

WHEN 

Kapan emosi bisa terjadi ?

Ketika capek, kesal dengan seseorang, luka pengasuhan masa lalu, merasa tidak dibantu merasa sendiri capek sendiri.

Kenali emosi untuk proses penyelesaian, supaya emosi bisa teratasi.

Kapan penyelesaian emosi ?

Saat itu juga ketika merasa emosi akan meledak, tariik nafas dan menjauh, banyak cara, ada yang berdiam diri dikamar, lakukan me time, meditasi, wudhu kemudian sholat.

WHERE 

Dimana kita bisa menyelesaikan emosi kita? Dimana saja asalkan kita nyaman.

Dimana emosi mulai terpancing ? 

Bisa dimana saja tergantung situasi pemicu emosi.

Tapi karena ini ibu biasanya pemicunya dirumah.

Dimana bisa belajar manajemen emosi ibu?

Dimana saja, mengikuti kulwhap atau membaca artikel

WHO 

Siapa yang terdampak ketika ibu emosi?

Anak dan suami 

Siapa yang bisa mengelola emosi ibu?

Diri pribadi ibu sendiri 

Siapa yang sering mengalami emosi dirumah?

Seorang ibu.

Setelah berdiskusi dengan 2 tim dalam anggota saya, bahwa mereka merasakan hal yang sama, solusinya kami mencari tahu penyebab dan menelaah emosi yang terjadi didalam diri seorang ibu, kata sabar memang hanya sebuah teori dalam praktiknya sangatlah tidak mudah, tapi mencoba terus belajar memanaje emosi dengan baik.

Begitupun dengan tim suami saya sendiri, bahwa kita harus terus belajar mengelola emosi masing-masing, terutama saya sebagai seorang ibu dan saya butuh bantuannya, dan dengan senang hati dia antusias ketika saya membicarakan problem statemen ini, terus mendalami masalah yang terjadi.



WHY 

Mengapa emosi ibu mudah terpancing ?

Karena seorang ibu mudah lelah 

Mengapa emosi ibu banyak?

Karena ibu yang tidak memanaje emosinya akan menjadikan setiap keadaan menjadi emosi. 

Penyelesaiannya mulai saat ini sudah mulai dipraktekkan perlahan, karena semua itu butuh proses, berkomunikasi dengan sumai saat saya memilih problem statemen manajemen emosi ibu, karena ini memang sedang menjadi PR saya yang belum tuntas, terutama masalah innerchild yang sering muncul, masih terus belajar dan belajar.

Saat ini ketika saya marah, emosi mendera, saya langsung berdiam diri, telebih dahulu, menenangkan diri sendiri, setelah beberap saat barulah saya mulai berkomunikasi bahwa, kalau misal anak membuat masalah, saya komunikasi bahwa itu tidak saya sukai.

Atau ketika saya sudah lelah saya bilang, tolong jangan bikin mami marah misal makan lama harus ngomong terus, itukan memancing emosi, jadi mereka sudah paham, kalau saya menyendiri itu artinya saya sedang menuntaskan emosi saya.

Sekian semoga bermanfaat, berproses terus menjadi lebih baik. Aamiin 

#bundashalihah

#institutibuprofesional

#ibupembaharu

#darirumahuntukdunia

#changemaker

#jurnal3

#memahamimasalahbersamatim

#hexagoncity

#semestaberkaryauntukindonesia


Senin, 02 Agustus 2021

Jurnal Review Buddy

 Hai Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jurnal kali ini review tugas buddy, mengenai campaign dan membuat tim.

Buddy saya bernama Mbak Rina Wahyu Dwi Wicahyanti dari IP Malang. Mbak rina yang pertama kali menghubungi saya, terimakasih Mbak Rina.

Bertukar link jurnal, kemudian saya buka sepintas saya lihat sudah lengkap, karena harus daring jadi belum terlalu diteliti, beberapa hari mau mengerjakan namun belum sempat juga, nah pagi ini bada shubuh sedang semangat menggebu, review jurnal mbak Rina, benar saja jurnalnya sudah lengkap, terlampir dengan templatenya, ada Story Board, Penempatan Soft Skill dan Hard Skill, Juga ada Role and Task, sesuai dengan statemen masalahnya pengasuhan ala Rasulullah.

Keren pokoknya, sudah jelas dan lengkap, tidak ada yang diperbaiki, semuanya sudah ok, tinggal eksekusi saja.

Terimakasih mbak Rina.


#umpanbalik

#membanguntimyangsolid

#ibupembaharu

#bubdasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia


Selasa, 27 Juli 2021

Jurnal 3 Membangun Tim

 Setelah jurnal ke 2, kini saatnya masuk pekan ke 3, dengan statemen yang sudah kita pilih, waktunya kita campaign dan membangun tim, mencari solusi, menjadi pembaharu, bersama memecahkan masalah yang sama.

Saya Resti Utami, ibu dari 2 anak, memilih manajemen emosi ibu, yang sedang saya hadapi sekarang, ketika lelah melanda terkadang emosi saya bisa meledak, misal anak berulah saya langsung marah, anak tidak sesuai dengan ekspektasi saya, saya selalu marah, atau membentak, ini amat sangat tidak sehat, karena setelahnya saya sangat menyesal.

Maka dari itu ini menurut saya permasalahan yang sangat berpengaruh bagi saya, lalu saya memulai campaign dengan membuat poster dan alhamdulillah ada dua orang bunda yang mempunyai permasalahan dengan menajemen emosi kepada anak khususnya.

Bunda maya dan bunda gita, berikut saya lampirkan link campaign dan poster saya.

Bit.ly/Manajemenemosiibu 


Tim saya 3 orang karena permasalahan yang sama maka saya hanya membuat 1 Tim.

Soft skill :

- Team Work 

- Mencari solusi 

- Membuat perencanaan


Hard skill :

- Writing 

- Journaling 

- Desain

Story Board :

. Menentukan Permasalahan yang sama 

. Menentukan tujuan 

. Menentukan peran 

. Membuat rencana bersama 

. Diskusi 

. Eksekusi



#ibupembaharu
#membanguntim
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#bundashalihah



Senin, 12 Juli 2021

Jurnal 2 Review Ibu Pembaharu

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Memasuki pekan ke 2, jurnal ke 2 umpan balik dari partner yang sudah dipasangkan, untuk saling mereview jurnal masing-masing.

Alhamdulillah saya dapat pasangan dari Gresik, Mbak Prima Verda, setelah berkenalan kemudian kami saling bertukar link jurnal pekan ke 1, identifikasi masalah masing-masing.

Kemudian kami saling memberi saran dari hasil review jurnal yang sudah di lihat.

Menurut saya jurnal mbak prima sudah sangat detail dan lengkap, identifikasi masalahnya, dan penyelesainnya mbak prima sedang berjuang untuk menyelesaikan masalahnya, dengan bertukar pikiran, saling memberi support untuk aksi nyata, semoga tujuan akan segera tercapai.

Terimakasih mbak sudah berkenan mereview jurnal saya, untuk lebih memgkerucutkan permasalahan dan turunannya.

Berikut feedbacknya.
















#umpanbalik1

#IdentifikasiMasalah

#ibupembaharu

#bundashalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity



Selasa, 06 Juli 2021

Jurnal 1 Ibu Pembaharu

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Hai setelah libur lama, akhirnya kelas bunda shalihah dibuka dan pekan ini sudha masuk tugas ke 1, jurnal ke 1. 

Setelah menyimak live ibu bersama mantika begitu berbinar ketika tugas kali ini kita harus mencari masalah, yah kalau tidak ada masalah berarti bukan hidup namanya, pasti selalu ada masalah, dan bagaimana kita menyelesaikannya dan mendapatkan solusi dari tim, kita mau berubah atau kalah, mari bersama menjadi ibu pembaharu.

Identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Indikator sukses 

2. Tahapan menjadi ibu pembaharu 

3. Problem statement 

4. Analisa akar masalah


Ibu pembaharu: Every Mother is A Changemaker  

Www. Ibupembaharu
Com




#materi1
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia


Perjalanan di titik ini

Sudah sampai di titik ini saja tidak menyangka, bertahan sejauh ini menjalani berbagai macam fenomena kehidupan, ujian silih berganti tetapi...