Selasa, 12 Mei 2020

Pujian pertama

Masakanku enak

Matahari masih dalam persembunyiannya,  suara ayam sudah berkokok bersahutan,  terdengar beberapa suara anak berlarian. 

Bada shubuh ini bergegas ke pasar pagi, tanpa mempersiapkan akan belanja apa dan menu masakan apa yang akan dimasak. 
Aah pikirku lihat saja nanti disana. 
Ku ajak albie anak sulungku untuk menemaniku,  kebetulan belum tertidur lagi dan habis menyelesaikan tugas dari sekolahnya.

Sambil suami berangkat kerja ku minta tolong sekalian mengeluarkan motor yang akan ku pakai,  berrrrm kami berlomba mengendari motor sampai ke gang depan kemudian berbeda arah,  saya ke kiri dan suami ke kanan. 

Sampai di pasar,  ku lihat-lihat,  tadi si terlintas ide masakan,  mau masak daging ah,  eh sampai sama tukang daging tidak jualan, lagi saya kebingungan.
"Hayu teh tong molohok wae belanja naon," terdengar suara mang ikan meneriaki ku,  oh iya aku beli cumi aja deh dan ikan, gumamku dalam hati. 

Selesai belanja ikan,  albie minta uang 3ribu,  untuk membeli petasan,  dengan syarat dinyalainnya nanti sama papi yah.

Setelah itu saya ke ibu yang berjualan sayuran,  beberapa menu masakan sudah saya masak,  dan bosan rasanya, duh masak apa yah,  lagi lagi saya dibuat bingung.  Depan mata ada pakcoy,  nah beli ini aja deh dan belum terbayang mau dimasak seperti apa. 

Membeli timun untuk sahur,  telur,  jamur,  tauge,  yes belanjaanku rupanya selesai,  habis 88rb kembalian 12rb.  

Bada ashar mulai masuk dapur,  dan mulai memasak pakcoy,  memotong bawang putih dan bawang merah,  tambahkan saori saus tiram masukkan pakcoy dan tambahkan cairan meizenna,  karena ga ada jadi saya ganti tepung chicken. Hi

Sebelum maghrib tiba masakan sudah siap saji, ikan sayur pindang,  dan pakcoy saus saori.  

"teh bapak enak makan jeung ieu,  engke masak ieu deuinya," wah baru pertana kali bapak memuji masakanku,  ada rasa bahagia bangga juga sama diri sendiri,  lebay si tapi ini asli senang sekali percikan embun membasahi hati,  bagai disiram air es.

Semua memuji masakanku termasuk suami dan anakku, senangnya masakanku enak.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perjalanan di titik ini

Sudah sampai di titik ini saja tidak menyangka, bertahan sejauh ini menjalani berbagai macam fenomena kehidupan, ujian silih berganti tetapi...